Definisi
Modelling
Istilah
modeling merupakan istilah umum untuk menunjukkan terjadinya proses belajar
melalui pengamatan dari orang lain dan perubahan yang terjadi karenanya melalui
peniruan
Perry
dan Furukawa (dalam Abimanyu dan Manrihu 1996) mendefinisikan modeling sebagai
proses belajar melalui observasi dimana tingkah laku dari seorang individu atau
kelompok, sebagai model, berperan sebagai rangsangan bagi pikiran-pikiran,
sikap-sikap, atau tingkah laku sebagai bagian dari individu yang lain yang
mengobservasi model yang ditampilkan.
Bandura
(1986, 1994) dalam Feist (2008 : 409) memberikan sedikit pernyataan mengenai
modeling bahwa pemodelan melibatkan proses-proses kognitif, jadi tidak hanya
meniru, lebih dari sekedar menyesuaikan diri dengan tindakan orang lain karena
sudah melibatkan perepresentasian informasi secara simbolis dan menyimpannya
untuk digunakan di masa depan.
Teknik
modeling bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakukan orang model
(orang lain), tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan
tingkah laku yang teramati, menggenalisir berbagai pengamatan sekalligus,
melibatkan proses kognitif (Alwisol, 2009:292).
Teknik
modeling ini adalah suatu komponen dari suatu strategi dimana konselor
menyediakan demonstrasi tentang tingkah laku yang menjadi tujuan.
Menurut
Bandura (dalam Alwisol,2009 : 292) menyatakan bahwa jenis-jenis modeling ada
empat yaitu :
1. Modeling
tingkah laku baru
Melalui taknik
modeling ini anak akan dapat memperoleh tingkah laku baru. Ini dimungkinkan
karena adanya kemmapuan kognitif. Stimulasi tinngkah laku model ditransformasi
menjadi gambaran mental dan symbol verbal yang dapat diingat dikemudian hari.
Ketrampilan kognitif simbolik ini membuat orang mentransformasi apa yang
didapat menjadi tingkah laku baru.
2. Modeling
mengubah tingkah laku lama
Dua macam dampak
modeling terhadap tingkah laku lama. Pertama tingkah laku model yang diterima
secara sosial memperkuat respon yang sudah dimiliki. Kedua, tingkah laku model
yang tidak diterima secara sosial dapat memperkuat atau memperlemah tingkah laku yang tidak
diterima itu. Bila diberi suatu hadiah maka orang akan cenderung meniru tingkah
laku itu, bila dihukum maka respon tingkah laku akan melemah.
3. Modeling
simbolik
Modeling yang
berbentuk simbolik biasanya didapat dari model film atau televisi yang
menyajikan contoh tingkah laku yang dapat mempengaruhi pengamatnya, salah
satunya seperti tayangan film anak-anak “Upin dan Ipin” yang menggambarkan
kesederhanaan kehidupan di desa yang penuh tingkah laku anak-anak yang pemeran
utamanya menonjolkan tingkah laku yang penuh dengan aturan ke agamaan, disini
diharapkan pemirsa khususnya anak-anak yang suka meniru akan terbawa dalam
tingkah laku kehariannya dan akan meninggalkan kebiasaan buruk teman yang berbuat
kejelekkan.
4. Modeling
kondisioning
Modeling ini
banyak dipakai untuk mempelajari respon emosional. Pengamat mengobservasi model
tingkah laku emosional yang mendapat penuatan. Muncul respon emosional yang
sama di dalam diri pengamat, dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada
didekatnya saat dia mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai hubungan
dengan obyek yang menjadi sasaran emosional model yang diamati.
salam kenal ijin copas ya. Terima kasih
BalasHapusTerima kasih, artikel ini sangat membantu
BalasHapus